Kuliah Jurusan Komputer? Maaf Anda Salah Pilih
Tahukah Anda mengapa kuliah Jurusan Komputer sia-sia belaka? Tahukah
Anda mengapa sarjana komputer tidak lebih pandai daripada pedagang,
programer dan teknisi komputer di pinggir jalan? Semua itu berawal dari
salah kaprah tentang ilmu informatika dan teknik komputer. Banyak orang
menyangka ketrampilan menangani peranti lunak dan piranti keras komputer
hanya ada di bangku kuliah. Lalu dijadikan bekal untuk cari kerja.
Nyatanya semua itu salah kaprah, kenapa?
Untuk menjawab pertanyaan sederhana itu mari perhatikan beberapa hal di bawah ini:
1) ORANG TUA MURID BUTA DUNIA KOMPUTER
Sejak awal 1990 banyak orang tua murid menargetkan anak jago komputer.
Demi menyaksikan kehebatan mesin komputer merajai meja kerja. Anak anak
pun berduyun ambil kuliah jurusan komputer. Pebisnis menyambut gembira
dengan membuka akademi dan perguruan tinggi jurusan komputer. Tarian
Iklan jurusan komputer menghembuskan mimpi mimpi indah. Seakan
penyandang gelar diploma dan sarjana komputer adalah jaminan masa depan
cerah. Nyatanya setelah lulus kuliah koq beda jauh, kenapa?
Karena hanya latah ikut-ikutan arus besar tanpa memahami dunia komputer
yang sejatinya hanya alat mempermudah pekerjaan melalui bantuan
teknologi.
2) TIDAK PERLU KULIAH AGAR TRAMPIL KOMPUTER
Ijinkan saya berbagi pengalaman pribadi. Jika ingin trampil komputer
banyak cara: kursus 2 bulan atau belajar sambil jalan di tempat kerja.
Lain lagi jika ingin berkarir di bidang komputer (IT/MIS/EDP).
Setidaknya perlu waktu 2 tahun praktek langsung sebagai programer
(piranti lunak/software) ataupun teknisi (piranti keras/hardware). Waktu
2 tahun itu di luar masa kuliah jika ambil jurusan komputer. Mengapa?
Sarjana komputer lulusan Indonesia, Australi, Amerika sama sama cuma tau
teori. Praktek NOL BESAR.
Kebetulan saya jadi programer sejak 1985. Jadi programer secara otodidak
di kantor. Ketika itu saya bekerja sebagai Office Boy di perusahaan
patungan Pertamina-Spinneys London. Kantornya di Gedung Patra Jasa
lantai 14 Jakarta Selatan. Untuk meningkatkan pengetahuan dunia
programming kemudian saya ambil kursus-kursus di samping baca-baca buku
atas biaya kantor.
Sejarah membuktikan beberapa murid dan anak buah saya di kemudian hari
adalah sarjana komputer. Baik lulusan Indonesia maupun lulusan luar
negeri. Di antaranya ada puluhan manager dan eksekutif Eropa belajar
komputer kepada saya. Mereka pekerja asing (expatriate) di Indonesia.
Padahal saya bukan sarjana komputer.
Background saya? Tidak ada kaitan dengan teknik dan komputer. Saya
jebolan sekolah guru SPG TEGAL 1981 dan Drop Out Fakultas Sastra Inggris
UKI Jakarta 1983. Jadi Office Boy 1983-1984. Jadi programer secara
otodidak sejak 1985. Tahun 1990 jadi system developer dan Manager MIS.
Tahun 1991 saya ciptakan aplikasi sistem managemen perhotelan yang laku
dijual kepada hotel-hotel chain. Salah satunya adalah Accor-Ibis
Indonesia. Software bernama “FOSYS+” buatan saya bercokol di Ibis
Cikarang sejak 1993-2010. Pada 1993 harga (price list) FOSYS+ berkisar
75 juta, 25% dari harga software import.
Kata orang-orang hotel FOSYS+ adalah
software made in putra Indonesia yang pertama beredar di pasar software
hotel management system / Front Office System. Beroperasi dengan PC
sementara waktu itu masih jamannya mainframe.
Ciri khas FOSYS adalah tampilan ROOM-BOX inquiry. Tampilan kotak-kotak
di layar komputer untuk baca status kamar sebagai ganti tampilan berupa
listing. Sejak itu menjadi acuan umum para developer jagoan sistem hotel
dalam dan luar negeri. Puluhan tahun saya ketemu programer dan user
sistem reservasi perhotelan. Mereka sering tanya, bahas atau pamer
kehebatan ROOM-INQURY. Mereka tidak tau si pencipta tampilan ROOM-BOX
adalah saya (agil) bekas Office Boy yang otodidak jadi programer.
Pengalaman kocak juga pernah saya alami. Sekitar periode 1986-2001 saya
jadi pengajar kursus private komputer untuk kaum profesional di
perusahaan-perusahaan swasta nasional dan asing. Di antaranya di bidang
Real Estate dan Penerbangan Swedia, semua di Jakarta. Karena waktu itu
komputer dianggap mesin ajaib, eh banyak cewek melakukan approach kepada
diri saya padahal tahu saya sudah beristri. Bahkan anak big boss ada
nekat ngajak love affair. Mereka cantik-cantik, muda-muda dan
tajir-tajir. Duh, ampun godaan hebat bener, hahahaha…
3) BANYAK SARJANA KOMPUTER TIDAK MAMPU JADI PROGRAMMER, HANYA JADI INSTALLATOR
Bukan rahasia lagi bahwa banyak sarjana komputer hanya tau teori. Bikin
program aplikasi nol besar. Walaupun bisa bikin hanya mampu dioperasikan
oleh diri sendiri, sering error, sulit dikembangkan. Mereka hapal Flow
Chart, Alogaritma dan Diagram Data Flow tapi gagal menerjemahkannya
dalam praktek programming. Jagankan bikin program untuk dijual secara
umum, untuk dipakai di tempat kerja sendiripun tidak mampu. Hal ini
menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu praktek langsung. Umumnya dua tahun
untuk jadi programer handal.
Sebuah majalah khusus komputer Indonesia dua tahun lalu melaporkan hasil
penelitian bahwa hanya sekitar 10% orang IT yang mampu jadi progmmer.
Sisanya hanya jadi installator. Maksudnya hanya instal system Windows
dan software lainnya. Ini beda jauh dengan era 1980an di mana pekerja
IT/MIS/EDP 70% adalah programmer. Padahal bikin sistem sejak 2000 jauh
lebih mudah karena tersedia ribuan library untuk source code (source
program). Sedangkan pada era 1980an source code hampir 80% bikin
sendiri. Ketika mesin komputer sangat sentitif (mudah error), barang
baru dan aneh, hanya orang komputer yang dapat mengoperasikannya.
Sebaliknya banyak programer tanpa latar belakang pendidikan komputer. Dalam hal ini berlaku hukum ”kuasai sitem sebelum Anda merancang sebuah sistem“.
Misalnya jika Anda ingin membuat sistem akuntansi maka Anda harus
pelajari sistem akuntansi: jurnal keuangan, arus kas, rugi-laba, neraca.
Mungkin sudah watak manusia ketika baru melek komputer, apalagi pegang
ijasah dan gelar, terus petentang-petenteng menyangka diri sudah jago.
Padahal dunia komputer meluputi banyak jurusan dan jenis ketrampilan.
Misal programmer jagoan belum tentu pandai merangkai hardware, teknisi
senior bisa jadi buta sama sekali tentang programming. Programming di
sini saya maksud adalah merancang program dengan Progamming Language
(bahasa pemograman) baik low-level maupun high-level, dari mulai
Assembler, C, BASIC, dll.
SALAH KAPRAH: Banyak salah
kaprah disangka jago bikin sistem dengan Microsoft-Excel sudah jadi
programmer, ah itu kan cuma spreadsheet yang diprogram dengan
Macro-coding. Atau jago ngehack (hacking/hacker) disangka pasti jagoan
programmer - lho itu kan cuma merusak/mencuri bangunan sistem dari suatu
lubang, bukan membangun sebuah sistem yang dibuat programmer untuk
dinikmati umum. Programmer itu , setidaknya, merancang sistem dari nol
hingga menghasilkan executable file (.exe) yang telah diuji oleh user,
terbukti running well ketika diinstall dan implementasi, termasuk error
handling, selama bertahun-tahun di tempat berbeda-beda.
4) SYARAT BERKARIR DUNIA KOMPUTER
Banyak orang tidak tahu bahwa untuk terjun ke dalam dunia komputer perlu
syarat pokok sbb: kuat dalam ilmu pasti/matematika, kuat melek/begadang
sampai pagi, suka seni. Orang bilang komputer adalah paduan antara
ilmu pasti dan keindahan seni. Ilmu pasti karena berurusan dengan
rancangan angka-angka dan logika yang harus tepat-akurat. Seni karena
perlu imaginasi daya cipta bekerja di alam awang-awang untuk mewujudkan
rangkaian imjinasi digital dalam batok kepala jadi nyata di layar
komputer.
Syarat tambahan: siap-siap dicap sebagai orang gila karena kebanyakan
orang IT adalah workaholik (gila kerja), susah diatur, eksentrik, suka
ketawa sendiri di depan komputer, hehe…
Dengan uraian di atas maka saya berpendapat, mohon maaf, bahwa kuliah
jurusan komputer di Indonesia lebih banyak sia-sia. Karena kebanyakan
hanya latah, tidak paham syarat pokok berkarir di bidang komputer, gagal
menjadi teknisi/programer handal, tidak menjamin dapat pekerjaan. Oleh
karena itu hendaknya berpikir ulang jika akan ambil kuliah Jurusan
Komputer. Dan jika terlanjur salah pilih masuk Jurusan Komputer maka tak
ada kata terlambat untuk cabut dan pindah ke jurusan yang benar-benar
Anda sukai/cintai.
Bagi Anda yang bingung ataupun tersinggung dengan artikel ini silakan periksa latar belakang Bill Gates
si raja software pencipta MS-DOS dan MS-Windows system, dia cuma drop
out dari Harvard University yang tidak tidak hubungan dengan pendidikan
formal komputer. Inilah bukti pendidikan formal bukan segala-galanya
apalagi sekedar tujuan untuk tidak gagap teknologi. Jika di Indonesia
banyak iklan nipu Orang Tua Murid tentang Kuliah Jurusan Komputer,
jangan heran deh…!
Sesungguhnya mencintai suatu ilmu/ketrampilan adalah separuh jalan menuju pintu-pintu sukses jika digeluti dengan sungguh hati.
*****
By Ragile (agil) 25mei2011
Bekas programmer/analyst/developer/manager computer 1985-2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar